Orang bilang, jika ada pertemuan pasti akan ada
perpisahan. Ya memang semua yang diciptakan oleh-Nya selalu berpasang-pasangan.
Sedih-senang, derita-bahagia, hitam-putih dan lain sebaganya. Begitu pun dengan
kisah ini. Agaknya perjalan manis ini akan sedikit diuji. Sampai mana kesabaran
dan ketabahan kita dalam menghadapinya. Berat memang, namun apa mau dikata.
Jalan berliku memang harus kita lalui juga. Seperti kita, yang akhirnya harus dipisahkan
oleh sebuah kata, jarak. Jarak. Ruang diantara kita.
Kata cinta tidaklah penting buatku, yang terpenting
hanyalah bukti atas semua perasaan yang kita rasakan dalam benak dan hati kita.
Buat apa mengumbar banyak janji dan harapan jika semuanya hanyalah bualan
belaka. Hanya kita tau. Karna kita yang merasakan menjalani semuanya.
Sementara kita terpisah, kuatkanlah keyakinan
masing-masing, dan tanyalah pada yang Kuasa, apakah dia memang yang terbaik
untuk kita, seraya berdoa meminta petunjuk darinya. Dan meyakini bahwa
pertemuan yang telah Allah buat tidak pernah sia-sia. Selain itu, jika dirasa
masih banyak mimpi yang harus dikejar dan diwujudkan, maka itulah waktu yang
dirasa paling tepat untuk merealisasikannya. Sementara rasa rindu menjadi
penggerak nomor satu untuk menyemangati dan mengingatkan kita bahwa ada seseorang
yang sedang menantikan kesuksesan kita. Dengan siapa kita akan membaginya.
Hidup didalamnya.
Namun aku yakin, jika memang hati kita memang sudah
ditakdirkan Allah untuk bersama, maka halangan dan rintangan apapun akan
terlewati jua. Apalagi hanya masalah jarak. Jarak. Aku harap bukan dia yang
menjadi alasan kita untuk saling menjauh. Apalagi saling melupakan. Dan aku pun
tidak takut, atas semua usaha oran-orang di sekeliling kita yang berusaha untuk
memisahkan kita. Yang paling aku takutkan hanyalah yang Kuasa telah
menghapuskan rasa cinta dalam hati kta saat kita membuka mata di pagi hari.
Gatot
Subroto, 12 Desember 2013
01.36
WIB
_Mel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar